Jalan Seru di Jelajah Jalur Bhineka BALAD 2022

Share On Your Social Media

Sabtu (19/11) aliansi Bandung Lautan Damai (BALAD) 2022 menggelar agenda kedua dalam Perayaan Hari Toleransi Internasional di Bandung. Agenda kali ini adalah Jelajah Jalur Bhineka, mengunjungi tempat-tempat ibadah yang lokasinya berdekatan dari Jl. Cibadak, Gg. Luna, Jl. Klenteng hingga Jl. Waringin, Bandung.

Kegiatan dimulai dari Kong Miao di Jl. Cibadak, hingga Gereja Katolik Santo Mikael di Jl. Waringin. Koordinator kegiatan Jelajah Jalur Bhineka, Fajriatun Nisa Islami (Ami), menjelaskan acara ini merupakan rangkaian kedua dari BALAD 2022. Tujuan utamanya memberi kesempatan dan ruang temu pada masyarakat, khususnya kaum muda untuk mengalami pengalaman keberagaman.

Kita bersama-sama mengajak seluruh elemen masyarakat, dengan program kunjungan ke setiap tempat ibadah,” ungkap Ami. “Jelajah Jalur Bhineka merupakan seruran kepada masyarakat untuk memperingati Hari Toleransi Internasional dan merayakan toleransi dalam keseharian.

Adapun rumah ibadah yang dikunjungi adalah Kong Miao Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN), Tao Kwan Sinar Mulia, Vihara Dharma Ramsi, Vihara Tanda Bhakti, Klenteng Besar Bandung, dan Gereja St. Mikael.

Ami menggarisbawahi tujuan diadakannya Jelajah Jalur Bhineka ini sebagai upaya  mengenalkan berbagai keyakinan kepada peserta agar saling memahami dan menghargai,

Ya, pastinya untuk kita belajar dengan prasangka kita, terkait stigma-stigma yang beredar di masyarakat. Dengan kita mengenal dan lansung datang ke tempatnya, itu menumbuhkan rasa toleransi kita, untuk saling memahami dan menghargai,” paparnya lebih jauh.

Kegiatan diikuti 70 peserta yang umumnya adalah pelajar dan mahasiswa. Penyelenggara kegiatan mengaku senang melihat antusias kaula muda yang tertarik dengan isu toleransi. Demikian pula para pemandu di masing-masing rumah ibadah. Apalagi jarak yang ditempuh peserta terbilang agak jauh.

Pengurus Vihara Tanda Bhakti, Heni, merasa senang dengan berbagai pertanyaan yang ucapkan peserta kepadanya, “Saya juga senang, vihara kami ikut dikunjungi. Istilahnya silatuhrahmi sama orang lain, juga kan jadi lebih baik lagi,” kata Heni.

Karena terjalinnya kerukunan antar umat beragama,  bisa saling belajar mengetahui masing-masing keyakinan, yang baik juga kita bisa ambil untuk dipraktekan dalam kehidupan sehari.

Para peserta kegiatan juga merasakan kegembiraan. Apalagi, bagi hampir seluruh peserta, ini merupakan pengalaman pertama mereka berkunjung ke rumah ibadah dari keyakinan yang berbeda.

Jelajah Jalur Bhinekanya itu sendiri bagus, memang membuka ruang bagi orang-orang untuk mempelajari agama lain, juga otomatis wawasan kita semakin bertambah, dapat teman baru, dapat kenalan-kenalan lintas agama, terus bisa diskusi juga untuk mengetahui agama lain bahkan bisa  merubah persfektif kita sebelumnya,” ungkap Indiana, salah seorang peserta.

Terselenggaranya Jelajah Jalur Bhineka ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi pemantik bagi kegiatan serupa, juga untuk kota-kota lainnya. Salam dari Bandung, untuk Indonesia yang lebih damai!

 

Disusun ulang dari liputan Hizqil Fadl Rohman (Suaka.online)


Share On Your Social Media
adminjakatarub
adminjakatarub
Articles: 166

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *