Awal tahun ini, JAKATARUB didukung PSPP Nawang Wulan dan Search for Common Ground Indonesia (SFCG) menggelar tahapan ketiga kegiatan PAGUNEMAN (Pemuka Agama untuk Toleransi dan Keberagaman). Pertemuan para pemuka agama ini dilaksanakan pada Jumat, 27 Oktober 2022 di Vihara Vipassana Graha, Lembang.
PAGUNEMAN kali ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama yang mewakili beragam organisasi keagamaan di Bandung Raya, baik dari kelompok Muslim, Hindu, Tao, Baha’i, Khonghucu, Protestan, Katolik dan Penghayat Kepercayaan. Adapun tema yang diangkat terkait Rancang Strategi Kerja Pemajuan Kebebasan Beragama Berkeyakinan di Bandung Raya.
Topik khusus dalam rancang strategi tersebut meliputi tiga bahasan, yaitu: evaluasi dan potret gerakan toleransi pasca pandemi, politik identitas menjelang pemilu 2024, serta partisipasi esensial orang muda dalam dialog lintas iman dan advokasi kebebasan beragama dan berkeyakinan.
Dalam evaluasi gerakan toleransi selama ini, Robert Suyatno, perwakilan Keuskupan Bandung dan juga pegiat Forum Lintas Agama Deklarasi Sancang (FLADS), mengakui ada kemajuan dimana para pegiat toleransi sudah mulai dilibatkan pemerintah dalam sejumlah pembuatan kebijakan daerah.
Namun, peran ini masih perlu ditingkatkan. Sebagaimana diungkap oleh perwakilan Lajnah Imailah Bandung dan Fatimiyah Bandung, dalam penanganan kasus intoleransi, khususnya pada jamaah Ahmadiyah dan Syiah, gerakan keberagaman masih perlu menguatkan posisinya.
Sementara itu, perwakilan kelompok Penghayat, Engkus Ruswana menuturkan pentingnya konsolidasi dengan jaringan komunitas keagamaan lainnya, jelang pemilu 2024. “Hal prioritas yang perlu segera dilakukan adalah konsolidasi jaringan kita, sebagai bentuk antisipasi terhadap praktik politik identitas. Juga pentingnya edukasi pada masyarakat,” ujar Engkus.
Perwakilan pengurus baru JAKATARUB juga terlibat dalam diskusi dan memberi pandangan, khususnya dalam pelibatan kaum muda yang bermakna, tidak sekadar menjadi pelengkap maupun sekadar sasaran dalam gerakan lintas iman. Kaum muda adalah juga pelaku yang sudah saatnya memimpin dan mengembangkan gerakan ini.
Hasil dari rumusan PAGUNEMAN ini juga menjadi topik SAWALA JAKATARUB untuk merancang strategi dan program kerja yang akan dilakukan sepanjang 2023.