Lokalatih Fasilitator KBB Respon Isu Intoleransi di Jawa Barat

Share On Your Social Media

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) bekerjasama dengan Pusat Studi Agama dan Demokrasi Yayasan Wakaf Paramadina (PUSAD), PGIW Jawa Barat dan JAKATARUB menggelar Lokalatih Fasilitator Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) pada Selasa hingga Jumat (7-10/3) di Hotel Putri Gunung, Lembang, Jawa Barat.

Peserta pelatihan berjumlah 25 orang yang terdiri dari perwakilan PGIW Jabar, organisasi lintas agama, akademisi, dan pejabat Kesbangpol Kota Bandung.

Lokalatih tersebut dilaksanakan merujuk pada ragam kasus pelanggaran KBB yang masih terjadi di Jawa Barat. Padahal konstitusi Indonesia telah menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan warganya, hal yang sama pula telah dilontarkan oleh Presiden Jokowi dalam pidatonya beberapa waktu lalu.

Pdt. Paulus Wijono, sekretaris umum PGIW Jawa Barat, menyatakan bahwa kolaborasi lintas organisasi/komunitas sangat dibutuhkan dalam merespon isu-isu intoleransi di Jawa Barat. Pasca kegiatan lokalatih ini, menurut Pdt. Paulus PGIW Jawa Barat akan mengupayakan Desk KBB untuk merespon kasus-kasus intoleransi di Jawa Barat, khususnya terkait permasalahan rumah ibadah.

Presidium Jakatarub, Risdo Simangunsong dalam sambutannya menyatakan bahwa lokalatih tersebut merupakan bentuk keberlanjutan dan kolaborasi Jakatarub, PGI dan mitra lainnya yang telah dibangun selama ini. Harapannya jaringan Jakatarub di Jawa Barat juga mengembangkan hal serupa (lokalatih) di tempat lainnya.

Sementara itu, Pdt. Jimmy Sormin, sekretaris eksekutif Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan PGI melihat bahwa kehadiran peserta dalam lokalatih tersebut merupakan titik cerah untuk gerakan bersama dalam merawat keberagaman serta tantangannya. Pertemuan tersebut harus dikawal, oleh karenanya PGI sangat mendukung beragam program KBB sebagaimana amanat konstitusi.

“Selain kita mendengar beragam hal yang menempatkan persoalan masalah intoleransi di Jawa Barat sebagai salah satu yang tertinggi, ada banyak hal positif lainnya yang telah menjadi modal sosial di masyarakat untuk kita rawat bersama. Oleh karenanya kita tidak hanya merespons masalah-masalah terkait keberagaman, karena masalah pasti akan selalu ada, tetapi bagaimana menguatkan imunitas masyarakat terhadap beragam konflik antar identitas– dengan nilai-nilai yang telah hidup di tengah-tengahnya sejak lama,” tandas Pdt. Jimmy.

Materi pokok yang diberikan dalam Lokalatih Fasilitator KBB meliputi: Peta KBB di Jawa Barat, Teori Konflik dan Pendekatan Resolusi Konflik Keagamaan, Mendengar Secara Efektif, HAM dan KBB, Asset Based Community Development (ABCD), Peta Kebutuhan Aset dan Tujuan Startegis serta menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL).

Sumber: https://pgi.or.id/merawat-dan-mengadvokasi-kbb-di-jawa-barat/


Share On Your Social Media
adminjakatarub
adminjakatarub
Articles: 166

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *