JAKATARUB kembali menggelar acara Temu Nawangsih, pada Minggu (12/03/23) di rumah salah satu anggota masyarakat Baha’i di Bandung. Temu Nawangsih kali ini dihadiri lebih 20 peserta.
Momen ini masih dalam rangkaian peringatan Hari Perempuan Internasional 2023, sehingga tema diskusi yang dipilih terkait kesetaraan gender, secara khusus kajian SOGIESC (Sex Orientation, Gender Identity and Expression, and Sexual Characteristic). Diskusi tersebut dipimpin oleh teman-teman dari Komunitas Iteung Gugat, sayap media JAKATARUB di isu gender lintas iman-budaya, dengan pendekatan kreatif seperti menggambar dan bermain games.
SOGIESC merupakan teori yang berkaitan dengan telaah lebih dalam mengenai seks, Seksualitas dan Gender. Materi SOGIESC penting untuk dipelajari oleh para pengurus JAKATARUB dan NAWANGSIH sebagai pengetahuan dasar juga prinsip bersikap menghargai apapun identitas gender orang lain.
Hal menarik lainnya dari Temu Nawangsih adalah mengenai bagaimana agama Baha’i dalam memandang kesetaraan dan persatuan manusia. Dalam konteks Baha’i pun terdapat tokoh perempuan yang memperjuangkan kesetaraan gender.
Jocaste, salah satu peserta Temu Nawangsih II mengungkapkan kesannya. Joscaste menyampaikan acara tersebut begitu hangat, rasa kekeluargaannya pun sangat terasa.
“Karena ini di rumah, kita ngumpul seperti keluarga jadi terasa hangat dan kekeluargaannya. Aku ngerasanya pure dekat dengan orang. Tema dan pembahasannya juga keren. Aku paling suka sesi gambar diri karena seseru itu buat menggambarkan kehidupan yang kita jalani selama ini. Terus dapat engetahuan baru tentang agama Baha’i,” ungkap Jocaste.
Sementara itu menurut Kaana, koordinator divisi jaringan Jakatarub, momen seperti ini mengajak kita untuk menciptakan ruang aman dan nyaman terhadap perbedaan gender. “Mari kita bentuk ruang aman dan nyaman untuk Bandung yang inklusif,” serunya.
Temu Nawangsih menjadi program rutin bulanan JAKATARUB bagi kaum muda. Ingin ikut acara diskusi bareng JAKATARUB?. Pantau terus infonya di Instagram Jakatarub. See You!
