“Kesulitannya bukan sekadar dari isu, tapi lebih banyak hal teknis,” ujar Arfi Pandu Dinata koordinator JAKATARUB
Arfi berbicara mengenai kerja journalist fellowship gelombang kedua, program JAKATARUB bersama para jurnalis yang didukung oleh Search For Common Ground (SfCG) Indonesia.
Dalam momen mentoring kedua Jurnalistik Fellowship II pada Sabtu, 25 Maret 2023 di Kuliner Designíc, Arcamanik, Kota Bandung, JAKATARUB kembali bertemu dengan lima jurnalis yang berasal dari Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Majalah Komunikasi Keuskupan Bandung, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suaka, Pas Jabar, dan Bandung Bergerak.
Setelah dua minggu dari mentoring pertama, peserta telah melakukan riset mengenai berita yang diangkat terkait permasalahan kebebasan beragama dan berkeyakinan. Dalam mentoring kedua ini, para peserta masih berproses dalam mengumpulkan semua data lapangan yang diperlukan untuk menjadi tulisan berita yang dipublikasikan.
Menurut Arfi, hambatan utama yang dialami peserta jurnalis ini adalah terkait kesiapan narasumber untuk diwawancarai. “Peserta masih ada yang di level penggantian isu proposal, ada pula yang setengah dari narasumber telah diwawancara dan ada pula yang ini menggali perspektif keberagamannya lebih dalam lagi,” tutur Arfi.
Hal tersebut tidak lantas membuat peserta menyerah. Nita Kusuma, misalnya, perwakilan dari Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) ini membuat proyek tulisan mengenai diskriminasi nilai agama yang dialami oleh siswa-siswi Hindu di sekolah negeri. Ia menjadi lebih kenal dengan kondisi internalnya sendiri selaku umat Hindu. Hal yang membuatnya juga harus memikirkan advokasi isu ini di lain kesempatan.
“Garis besarnya ternyata memang internalnya itu masih banyak kurangnya, dan semoga nggak terulang kembali tentang diskriminasi nilai untuk siswa beragama Hindu dan temen-temen yang lain seperti Penghayat, Khonghucu, dan lainya, terutama dalam pendidikan agama,” ungkap Nita berbagi pengalaman menulisnya.
Cerita peserta lain juga tidak kalah seru. Tema-tema unik seperti spiritualitas dan kebebasan beragama pada rekan transgender, keberadaan mahasiswa Katolik di kampus dengan mayoritas Muslim atau perjuangan kaum Penghayat Kepercayaan menghadapi stigma adalah cerita-cerita menarik yang menunggu tampil lewat berita yang akan diangkat para jurnalis ini. Lebih jauh, ini adalah cerita proses menghantar berita menjadi cerita inspiratif.
Penulis : Hana
Editor : Risdo Simangunsong