Divisi Program JAKATARUB kembali mengadakan Diskusi Gembira (DUGEM) pada Minggu (26/03/23) di MOKOPI Cafe, Kiaracondong, Bandung. Peserta yang hadir dalam acara berjumlah 20 orang yang terdiri dari para pengurus JAKATARUB dan juga Nawangsih.
Seperti namanya DUGEM kali ini merupakan cara asyik berdiskusi terkait isu-isu kemanusiaan dan pemahaman umum yang diperlukan. Pembahasan yang dilakukan dalam semesta JAKATARUB tidak melulu membahas persoalan agama atau relasi lintas iman. Kali ini DUGEM merespon isu ragam gender dan seksualitas. Tema spesifiknya adalah perbincangan mengenai seksualitas.
Gilang, dari divisi Program JAKATARUB, memoderasi diskusi dengan sharing pengalaman masing-masing peserta terkait seksualitas. Banyak cerita pengalaman serta pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta. Misal mengenai waktu yang tepat untuk mengedukasi perihal seks terhadap anak, berkaca dari pengalaman banyak anak muda Indonesia saat ini. Sabahuddin, salah satu peserta yang hadir, juga mengkritisi mengapa pembahasan mengenai seks dianggap tabu dalam masyarakat.
Koordinator JAKATARUB, Arfi Pandu Dinata menuturkan jika makna dari seksualitas itu sendiri merupakan segala bentuk respon manusia yang melekat dalam sosial, budaya, ataupun kultural dalam tubuih itu sendiri. Kemudian, Arfi menambahkan bahwa pendidikan terkait hal itu semestinya ada sejak manusia itu ada, hadir ke dunia pungkasnya.
Arfi berharap dengan adanya pembahasan mengenai seksualitas ini, para peserta yang hadir mempunyai etika terhadap seksualitas dan dapat menghargai antar sesama manusia dengan berbagai ragam gender yang ada.
Venus, sekretaris JAKATARUB juga menambahkan bahwa seksualitas bukanlah suatu hal yang harus dihindari karena tabu. “Di masyarakat dulu ada satu masa dimana orang-orang sangat mendukung seksualitas untuk keberlangsungan suatu kelompoknya,” ujarnya.
Diskusi yang diadakan sore hari (16.00-Selesai) WIB di bulan Ramadhan, ditutup dengan doa yang dipimpin oleh rekan Hindu dan Penghayat sekaligus membersamai buka puasa bersama yang sedang dilaksanakan teman-teman Muslim.
Penulis : Arfano Adha
Editor : Risdo Simangunsong