Dalam rangka meningkatkan praktik inklusi sosial di masyarakat, Iteung Gugat yang diwakili oleh Aulia menghadiri kegiatan “Pelatihan Inklusi Sosial Multi Stakeholder Forum di Jawa Barat”. Kegiatan pelatihan diselenggarakan oleh JAKATARUB bersama PSPP Nawang Wulan didukung oleh Mission 21 yang dilaksanakan selama tiga hari Senin-Rabu (27-29/03/23) di Hotel California Bandung.
Berangkat dari masih terjadinya eksklusi sosial terhadap kelompok agama, penyintas kekerasan seksual, serta kelompok disabilitas dan keragaman gender, perwakilan dari 25 lembaga/komunitas yang bergerak di isu tersebut, termasuk dari lembaga pemerintah yaitu Kesbangpol Kota Bandung hadir bersama-sama meningkatkan wawasan serta pemahaman mengenai konsep dan prinsip inklusi sosial. Secara khusus pelatihan memang memprioritaskan kelompok perempuan.
Uniknya, pelatihan tidak dimulai dengan materi. Namun, dengan mendengar cerita pengalaman eksklusi yang dialami masing-masing komunitas. Para pegiat gerakan perempuan, kelompok komunitas keagamaan, rekan-rekan transgender, pengada layanan pendampingan, demikian pula rekan disabilitas berbagi peta masalah apa saja eksklusi sosial yang pernah dan masih mereka alami.
Momen ini menjadi menarik, karena para peserta kemudian melihat hal-hal yang selama ini ada di luar concern isu mereka serta menyadari bahwa penguatan inklusi sosial merupakan gerak bersama yang jauh lebih kolaboratif.
Di sesi berikutnya, pemerintah Jawa Barat juga berbagi soal peran yang telah dikerjakan untuk mewujudkan inklusi sosial. Barulah pada hari kedua peserta belajar mengenai konsep dan prinsip inklusi sosial, tata kelola inklusi serta kebijakan dalam upaya mencegah kekerasan seksual. Di hari ketiga peserta belajar tentang kampanye kreatif di inklusi sosial, lewatnya setelah pelatihan selesai, para peserta diajak untuk membuat tulisan serta berbagi pemahaman inklusi sosial di komunitasnya masing-masing.
Kegiatan pelatihan bukan hanya memberikan penguatan pada kesadaran dalam inklusi sosial, tetapi juga membangun relasi antar kelompok masyarakat dan pemerintah. Bagi Nyi Iteung, alias para pegiat Iteung Gugat, kegiatan ini membukakan kesadaran baru yang diharapkan semakin memantapkan kampanye gerakan perempuan lintas iman demi inklusi sosial.
Penulis : Aulia
Editor : Risdo Simangunsong