Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (JAKATARUB) didukung oleh Mission 21 menggelar Konsolidasi Komunitas Lintas Iman dan Gerakan Perempuan Jawa Barat 2023 pada Kamis (30/03/2023) di Hotel California, Kota Bandung.
Konsolidasi tersebut turut menghadirkan komunitas-komunitas yang bergerak di isu toleransi, perempuan dan disabilitas di Jawa Barat. Diantaranya Jaringan Advokasi Jawa Barat, Yayasan Sapa, IJABI, GKP, Keuskupan Bandung, Pelita Cirebon, Fahmina, LBH Bandung, Puan Hayati Jawa Barat, Kompas Iman Tasikmalaya, Sangkuriang Subang, HWDI Bandung, Salim Kab. Bandung, Peace Generation, PGIW Jabar, Fatayat NU Jabar, Lensa Sukabumi dan Fopulis Sukabumi.
Pesta rakyat yaitu Pemilu 2024 sudah di depan mata namun aromanya sudah mulai terasa. Berkaca dari pemilu-pemilu sebelumnya, politik identitas masih menjadi hal yang kerap menimbulkan perpecahan, ujaran kebencian, pengabaian kesetaraan gender dan intoleransi.
Dalam konteks Jawa Barat, isu Perdagangan Orang dan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (KTPA) masih menjadi perjuangan oleh Jaringan Advokasi Jawa Barat (JAJ) untuk mengusulkan perubahan Peraturan Gubernur (Pergub). Di level kabupaten/kota, isu diskriminasi dan Intoleransi terhadap Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Sukabumi belum menemukan titik terang.
Masih dengan isu yang sama, di Kabupaten Bandung penutupan rumah ibadah dan pelarangan ibadah umat Kristiani masih menjadi persoalan yang belum menemukan titik terang, Peraturan Daerah (Perda) Anti Terorisme dan Intoleransi sedang dibuat dan digodok oleh pemerintah Kabupaten Bandung. Cirebon, isu terorisme menjadi isu yang mencuat setelah ada peristiwa penangkapan teroris di Kabupaten Indramayu.
Namun demikian, di balik isu yang beredar, praktik-praktik baik dalam mendukung toleransi, kebebasan beragama dan berkeyakinan, kesetaraan gender dan afirmasi disabilitas di Jawa Barat semakin membaik. Terbentuknya berbagai gerakan lintas iman, perempuan dan tentunya kolaborasi dengan pemerintah provinsi maupun kota/kabupaten berpotensi mendorong perubahan lebih baik.
Ada dua agenda yang dicatat sebagai hal penting untuk dikerjakan bersama. Yang pertama adalah upaya untuk membuka semakin banyak ruang perjumpaan yang kreatif, tidak hanya berbasis satu isu, namun kolaborasi isu lintas iman lewat isu perempuan, penanganan terorisme, seni-budaya, pemberdayaan ekonomi, inklusi pendidikan, dan banyak kemungkinan lain.
Sementara itu, jejaring di Jawa Barat juga perlu memperkuat format kolaborasi untuk mensistematisasi gerakan, baik dalam merespon kebijakan, menghadapi peristiwa intoleransi maupun menguatkan tiap lembaga.
JAKATARUB selaku komunitas yang bergerak di isu perdamaian mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan oleh mitra dan stakeholder lainnya. Konsolidasi tersebut sekaligus menjadi momen sharing program komunitas dan inisiasi kolaborasi yang mungkin dilakukan antar komunitas.
