JAKATARUB berkolaborasi dengan media Bandung Bergerak dengan dukungan Search for Common Ground Indonesia menggelar acara Workshop With Media House: Voice For Peace and Justice pada Minggu, 16 April 2022 di Hotel Grand Tjokro, Bandung.
Acara tersebut mengundang para redaktur media massa di lingkup Jawa Barat, seperti Pikiran Rakyat, Tribun Jabar, Digital Mama, Berita Baik, Kutub.id, LPM Suaka, Media Parahyangan, Koran Gala dan Ayo Bandung.
Workshop ini merupakan bagian dari program PROTECT di Bandung Raya bertujuan mendorong toleransi dan perdamaian yang lebih inklusif, dengan melibatkan media-media massa sebagai segmentasi peserta dalam program tersebut, setelah sebelumnya program menyasar pemuka agama, CSO dan jurnalis.
Sebelum workshop, JAKATARUB bersama Bandung Bergerak telah melaksanakan assessment awal untuk menggali aspirasi dari kelompok-kelompok rentan, yaitu kelompok agama yang selama ini mengalami diskriminasi, gerakan perempuan dan keragaman gender.
Berdasarkan assessment, terdapat beberapa point yang menjadi acuan untuk mendorong kolaborasi bersama media dengan tujuan suara-sura kelompok rentan mendapat ruang di media massa. Diantaranya terkait labelling yang merugikan dalam pemberitaan, pentingnya perspektif komunitas rentan serta akses kelompok rentan terhadap media.
Yusuf dari Pikiran Rakyat (PR) mengakui karya jurnalistik mengenai kelompok rentan sering berbenturan dengan kepentingan redaksi. Sehingga karya tersebut tidak terpublikasi atau di media atau kurang adil.
Adit dari Tribun Jabar menambahkan bahwa kerap media khawatir dengan perspektif mainstream, dan takut kehilangan kepercayaan, oleh karena itu konten-konten mengenai kaum rentan sulit untuk mendapatkan ruang di media massa. Terlebih, penyebab lainnya disebabkan oleh keterampilan jurnalis yang kurang kompeten dalam memahami isu keberagaman.
Joko, pemimpin redaksi Bandung Bergerak selaku pemateri dalam workshop tersebut, menyampaikan bahwa media harus berani dan tidak boleh bersikap netral, Karena sejatinya media pers memiliki pedoman bahkan amat dari konstitusi yang terdapat di peraturan Dewan Pers mengenai Keberagaman.
Workshop ini menyepakati adanya kolaborasi media untuk bersama mengkampanyekan suara-suara kaum rentan dan marginal, sehingga publik teredukasi dan diharapkan dapat meminimalisasi informasi yang tidak akurat, hoax yang menyebabkan adanya stigma negatif terhadap suatu kelompok rentan.
JAKATARUB selaku komunitas yang bergerak di bidang advokasi dan dialog lintas iman, siap menjadi wadah dan perantara untuk menghubungkan media-media massa yang selama ini sulit mendapatkan akses kepada kaum rentan. Bahkan lebih jauh lagi, sindikasi peliputan bersama menjadi program kolaborasi yang mungkin dilakukan dalam waktu dekat.