Filsafat Meninjau Makna Lain “Kiamat”

Share On Your Social Media

JAKATARUB menghadiri undangan seminar Colloguium Philosophicum yang diselenggarakan oleh Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan, pada hari Sabtu (08/07/2023) di Kantor Keuskupan Bumi Silih Asih, Bandung.

Peserta kolokium filsafat kali ini cukup beragam. Akademisi yang terdiri dari dosen, guru, mahasiswa, tenaga professional, pegiat budaya dan seni, komunitas perdamaian, dan masyarakat umum yang mempunyai ketertarikan pada filsafat.

Acara ini mengambil tema The Apocalypse of Civilization, dimana para peserta diajak untuk merefleksi ulang makna eksistensi manusia dalam peradaban kiwari berhadapan dengan bentuk-bentuk kreativitas destruktif yang secara akumulatif mengancam spesies manusia di bumi. Seminar setengah hari ini merenungkan ulang kiblat peradaban melalui destruksi kreatif, nasib kemanusiaan kita dan bagaimana meraih kembali meaning bagi masa depan peradaban manusia.

Prof. Dr. Iwan Pranoto (guru besar matematika ITB) dan Prof. Dr. Bambang Sugiharto (guru besar filsafat UNPAR) menjadi pemateri dalam kolokium ini. Keduanya memotret kiamat dari perspektif perkembangan teknologi digital dan pemaknaan kemanusiaan. Sementara itu Prof. Iman Buchori (guru besar UNDIP) menjadi penanggap dalam diskusi yang juga dimoderatori oleh Subelo Wiyono ini.

Jika biasanya kita mendefinisikan kiamat dengan suatu kehancuran yang kita takuti kedatangannya, seminar ini mengunggah pemaknaan lain, bahwa kiamat juga memiliki maknanya masing-masing sebagai gambaran kehancuran sebuah jiwa, masyarakat, hingga Alam Raya (Teologis), namun juga punya sisi untuk mengkonstruksi kembali. Ini dikenal dengan konsep creative destruction.

Akhir dari keresahan yang ada seputar kiamat ketakutan tersebut itu bisa kita atasi dengan menumbuhkan kekuatan kita dengan mengaktifkan nalar kreatif yang muaranya kepada bagaimana kita kembali memaknai estetika kesenian, karena dari hal tersebut bahkan secara budaya itu dapat meningkatkan pemaknaan kita mengenai “rasa”, hati nurani, intuisi, kasih dan sayang.

Penulis : Ida

Editor : Risdo Simangunsong


Share On Your Social Media
adminjakatarub
adminjakatarub
Articles: 177

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *