JAKATARUB turut berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan kapasitas dan konsolidasi bertajuk “Merancang Agenda Pemajuan dan Perlindungan Hak-Hak Kelompok Marjinal di Jawa Barat” yang diselenggarakan oleh SETARA Institute bersama dengan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Transparency International Indonesia (TII), dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Transparansi, Inklusi, dan Demokrasi (ASPIRASI) pada Selasa-Kamis (5-7/03/2024) di Andelir Hotel, Jl. Prof. Eyckman No.19 – 21, Pasteur.
Kegiatan ini sebagai upaya penguatan kapasitas komunitas dan organisasi lokal di Jawa Barat, khususnya Bandung Raya dalam menyuarakan isu-isu kelompok minoritas dan marjinal terutama dalam rangka menyongsong Pilkada 2024, membangun koalisi bersama jaringan masyarakat sipil yang mendukung kelompok marjinal di Jawa Barat serta menyusun langkah-langkah advokasi strategis.
Peserta datang dari berbagai latar belakang komunitas serta fokus di isu. Baik para pegiat Kebebasan Beragama Berkeyakinan (KBB), lintas iman, disabilitas, Perempuan, Ragam Gender/Seksualitas, Hak Asasi Manusia (HAM), HIV AIDS, dan sama-sama bergerak di isu-isu menyuarakan suara kelompok rentan/marjinal/minoritas. Komunitas, organisasi, dan masyarakat sipil yang hadir di kegiatan ini antara lain Iteung Gugat, JAI Cimahi, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jawa Barat, Puan Hayati Bandung, IJABI Muda, GKP, Srikandi Pasundan, Yayasan SAPA, Taruna Budi Daya, Masyarakat Bahai, Lajnah Amailah, MAKIN, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Puzzle Indonesia, LBH Bandung, dan Peradah (Hindu).
Pada hari pertama, peserta mengikuti pre-test yang kembali menyegarkan pemahaman terkait hak-hak sipil, khususnya kelompok marjinal. Kemudian, diajak untuk memahami demokrasi dan HAM lewat pemapata Prof. Dr. Indraswari, guru besar UNPAR dan mantan komisioner Komnas Perampuan. Lebih jauh, peserta diajak untuk semakin memahami tentang diskriminasi terhadap kelompok marjinal terutama pada kelompok disabilitas yang dipaparkan oleh Kustini dari Cahaya Inklusi Indonesia (CAI).
Peserta di hari kedua mulai membahas terkait kelompok marjinal dan konsolidasi demokrasi yang dipaparkan oleh Risdo Simangunsong dari PSPP Nawang Wulan. Setelahnya, beralih kepada materi advokasi di mana peserta berdiskusi tentang pemetaan kasus-kasus diskriminasi terhadap kelompok marjinal di Jawa Barat yang dipantik oleh Halili Hasan, direktur eksekutif SETARA Institute. Peserta dibagi menjadi lima kelompok untuk selanjutnya memetakan aktor dan merencanakan strategi advokasi jangka pendek, menengah, dan panjang dari isu-isu yang sudah dipetakan sebelumnya.
Hari terakhir, peserta belajar tentang media enggagement yang dipaparkan oleh tim jurnalis Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Kegiatan ini membentuk peserta-peserta yang terlibat tergabung menjadi Koalisi ASPIRASI (Aliansi Masyarakat Sipil untuk Transparasi, Inklusi, dan Demokrasi) Jawa Barat dan merancang agenda pembangunan yang diusulkan bersama-sama dengan partisipasi bermakna dari para peserta yang hadir di kegiatan ini.
Harapannya kegiatan ini dapat menjadi langkah-langkah strategis yang dapat mengantarkan dan menguatkan kelompok marjinal mendapatkan hak-hak yang setara.
Kontributor : Ucu Cintarsih
Editor : Risdo Simangunsong