Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyelenggarakan Kegiatan Pelatihan Kampanye KBB (Kemerdekaan Beragama dan Berkeyakinan), selama Senin-Kamis (4-7/03/2024) di Hotel Mercure Jakarta Batavia. Acara tersebut mengundang beragam Organisasi Masyarakat Sipil yang terdiri dari Pengabdi Bantuan Hukum LBH-YLBHI dan organisasi masyarakat sipil di wilayah Jawa Barat, Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara.
Peserta pelatihan adalah orang-orang yang aktif dalam menggunakan media sosial dan berusia maksimal 40 tahun. JAKATARUB menjadi salah satu undangan dari 15 peserta yang mengikuti mengikuti kegiatan ini. Sebagai perwakilan dari wilayah Jawa Barat, JAKATARUB hadir bersama LBH Bandung, SEKODI Regional Bandung dan Media Bandung Bergerak.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas organisasi masyarakat sipil dalam melakukan kampanye isu KBB dalam rangka meraih dukungan publik serta mendorong penyusunan rencana kampanye KBB untuk tiap-tiap wilayah dan Nasional sekaligus konsolidasi organisasi dan lembaga bantuan hukum dari 3 wilayah: Jawa Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat.
Hari pertama, diisi tiga materi yaitu: Pengantar Kemerdekaan Beragama dan Berkeyakinan, Memanfaatkan Media Sosial untuk Kampanye Perubahan dan Strategi Komunikasi. Sementara di hari kedua, peserta belajar teknik kampanye di media sosial dan sesi pra produksi pembuatan video pendek. Pembuatan video pendek ini difasilitasi oleh Ari Trismana dari WatchdoC. Kegiatan pembuatan video itu dilanjutkan di hari ketiga, dimana peserta mempraktikkan langsung materi dengan membuat video pendek berdurasi 1 menit.
Lewat pelatihan ini, JAKATARUB juga berbagi pengalaman dalam membangun kesadaran publik akan isu KBB dengan serangkaian strategi yang terkonsep dengan target dan jangka waktu tertentu. Komunitas ini merefleksikan kembali apa yang telah dikerjakan selama ini di ruang digital, yang merupakan ruang yang efektif untuk menjaga semangat toleransi dengan penyampaian informasi secara cepat, termasuk kepada mereka yang sulit dijangkau karena keterbatasan kondisi geografis.
Ruang digital juga dapat dimaksimalkan sebagai sarana konsolidasi, melakukan penyebaran informasi, seruan gerakan dan menjadikannya media alternatif untuk melakukan perlawanan terhadap maraknya fenomena buzzer dan media mainstream yang membuat masyarakat jenuh bahkan skeptis akan kemajuan HAM, demokrasi dan konsep negara hukum.
Rancangan tindak lanjut dalam kampanye atas hak KBB di wilayah Jawa Barat juga digagas oleh pegiat dari wilayah ini. Kami menyadari, kerjasama dan konsolidasi yang telah ada selama ini perlu kian ditingkatkan, khususnya terkait pemanfaatan media digital untuk kampanye KBB.
Kontributor : Ernita Kusuma
Editor : Risdo Simangunsong
