Pelatihan Feminisme dan Workshop Layanan Inklusif untuk Korban Kekerasan Berbasis Gender

Share On Your Social Media

Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta (Jakarta Feminist) menggelar Pelatihan Feminisme 101 dan Workshop Toolkit Layanan Inklusif bagi Korban Kekerasan Berbasis Gender di Bandung, pada Sabtu hingga Senin awal bulan ini (4-6/05/2024)

Kegiatan berlangsung di Hotel Asmila Boutique Kota Bandung. Bahasan utama dalam pelatihan ini meliputi hal konseptual terkait pemahaman mendasar tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dan Konsep Dasar SOGIE-SC (Sexual Orientation, Gender Identity, Expression, and Sex Characteristics), Patriarki dan Hierarki Sosial, Inklusi Sosial, serta pengenalan terhadap feminisme dan kekerasan berbasis gender. 

Materi-materi ini didukung oleh studi kasus dan contoh konkret yang relevan dengan konteks lokal Bandung, sehingga peserta dapat lebih memahami bagaimana struktur sosial dan budaya berdampak pada pengalaman individu terkait gender dan kekerasan.

Selain itu, pelatihan, khususnya pada hari ketiga, juga membahas hal praktis mengenai Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) serta workshop toolkit layanan inklusif bagi korban kekerasan berbasis gender. Para narasumber di bidang kesehatan dan perlindungan korban kekerasan memberikan wawasan mendalam tentang tantangan dan peluang dalam memberikan layanan yang inklusif dan berbasis hak bagi korban. 

Selama sesi workshop, peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diberikan contoh kasus kekerasan berbasis gender. Setiap kelompok diberi tugas untuk menganalisis kasus tersebut, menentukan langkah-langkah penanganan yang tepat, dan merancang pendekatan pendampingan yang sensitif dan berbasis hak. Mereka menggunakan materi dan wawasan yang telah diberikan oleh narasumber selama pelatihan untuk mendukung rekomendasi mereka.

Bagi JAKATARUB yang hadir sebagai peserta, pelatihan feminisme dan workshop layanan inklusif ini tidak hanya memberikan pemahaman teoritis tentang feminisme dan isu-isu kekerasan berbasis gender, tetapi juga memberikan pengalaman langsung dan keterlibatan aktif bagi peserta, yang diharapkan dapat memicu kesadaran dan tindakan nyata dalam mendukung kesetaraan gender dan hak-hak perempuan. 

Kegiatan ini juga menciptakan jaringan dan kerja sama antara peserta dan pemangku kepentingan lokal, sehingga memperkuat gerakan feminis di tingkat lokal dan nasional.


Share On Your Social Media
Anisa Nurhasanah
Anisa Nurhasanah
Articles: 4

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *