Koalisi ASPIRASI (Masyarakat Sipil untuk Transparansi, Inklusi, dan Demokrasi) wilayah Aceh, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan menyelenggarakan press conference terkait dengan update situasi inklusi sosial di tiga provinsi menjelang Pemilukada 2024. Kegiatan ini difasilitasi oleh SETARA Institute melalui zoom meeting pada Jumat (26/07/2024).
Dalam rilis tersebut, koalisi ini memaparkan sejumlah upaya dalam mendorong inklusi sosial di masing-masing daerah, lewat kegiatan yang telah dilakukan seperti diskusi publik, training, town hall meeting dengan bacagub dan audiensi dengan komisi pemilihan.
Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, mengatakan bahwa isu kelompok marjinal perlu diperjuangkan dengan gigih dalam Pemilukada 2024 ini. “Core values isu kelompok marginal harus menjadi isu mainstream terutama menjelang pilkada 2024,” ujarnya. Ini penting karena kontestasi pemilu tidak semestinya hanya berhitung soal kepentingan suara, namun juga pembangunan yang dirasakan oleh semua tanpa ada yang tertinggal.
SETARA mengapresiasi kinerja Koalisi ASPIRASI di tingkat lokal yang selama beberapa bulan terakhir telah melaksanakan beberapa program berkaitan dengan pendalaman isu kelompok marjinal bersama dengan stakeholder pemerintah, terutama bakal calon pemimpin di wilayah masing-masing.
Bayu, dari ASPIRASI Aceh, menceritakan tiga isu besar di Aceh yang menjadi perhatian penting yaitu anak muda, perempuan dan kemiskinan. Bayu melihat bahwa tiga elemen tersebut sering diabaikan dan tidak masuk sebagai kategori kelompok marjinal. Padahal menurutnya, anak muda dan perempuan tersebut sangat rentan dipolitisasi.
ASPIRASI Jawa Barat, diwakili oleh Risdo Simangunsong (JAKATARUB) menyampaikan salah satu contoh kemajuan lain. Audiensi dengan KPU Jawa Barat untuk membicarakan isu kelompok rentan, seperti isu kebebasan beragama berkeyakinan, gerakan perempuan, keragaman gender dan isu disabilitas cukup berhasil. KPU Jawa Barat berkomitmen untuk menyertakan isu-isu tersebut ke dalam materi debat calon pemimpin daerah nantinya.
Perwakilan ASPIRASI Sulawesi Selatan, Achunk Nassrum, menyampaikan terdapat beberapa isu yang penting terus disuarakan kepada pemerintah khususnya penyelenggara pemilu dan bakal calon pemimpin seperti isu disabilitas, isu kebebasan beragama berkeyakinan, perempuan, dan isu masyarakat adat. Nassrum mengatakan, dinamika politik di Sulawesi Selatan sudah terasa namun belum jelas siapa yang akan maju dalam kontestasi pilkada 2024. Hal ini membuat penyampaian isu kelompok marjinal masih diperlukan ke depannya.
Pembentukan koalisi ASPIRASI juga dinilai memberikan pengaruh positif untuk kemajuan kolaborasi komunitas di tingkat lokal. Sebagai contoh di koalisi Jawa Barat terjadi dialog antar generasi sekaligus dialog intersectional. Hal tersebut berdampak positif karena dapat saling melengkapi satu sama lain agar suaranya semakin kuat.