Meski sama-sama bertajuk toleransi, faktanya ada kategori tertentu yang membedakan kita, para memakai istilah tersebut. Berbagai level toleransi bisa kita lihat dari sikap orang dalam merespon perbedaan. Mari coba kita bedah sampai dimana level toleransi kamu.
Level satu, penerimaan pasrah. Ini level yang seolah berkata: “Ya sudahlah, biarkan saja.” Kamu merasa tidak punya kekuasaan, jadi ya pasrah saja. Meskipun kadang merasa paling benar dan tidak suka dengan yang berbeda, kamu memilih diam. Pokoknya, asal tidak ganggu tidur siang kamu, semuanya aman.
Level dua, tidak peduli, alias apatis. Di level ini, kamu seperti bilang: “Perbedaan? Oh, ada ya? Nggak nyadar.” Kamu tidak merasa terganggu soal beda. Perbedaan itu ada, tapi kamu lebih peduli sama update drama Korea terbaru, gosip kekinian atau apa saja berita yang kamu minati lainnya, daripada urusan perbedaan.
Level tiga, mengakui dengan hormat. Nah di sini, kamu sudah mulai bilang: “Oke, kita berbeda. Aku hargai bedanya kamu.” Kamu tahu setiap orang punya hak buat jadi diri mereka sendiri. Tapi, tidak merasa terlalu perlu untuk mengenal lebih jauh. Minimal kamu nggak sok tahu.
Level empat, kamu merayakan perbedaan. Wow, di sini kamu sudah mulai bilang: “Hey, keren juga ya perbedaan ini!” Kamu antusias dan mau belajar lebih dalam tentang perbedaan. Meskipun begitu, kamu belum berani maju dan membela hak-hak mereka yang berbeda. Setidaknya, kamu mulai jadi orang yang menyenangkan buat diajak ngobrol soal keragaman dan perbedaan.
Level lima, melindungi perbedaan. Mantap! Kamu sudah proaktif menjaga dan merawat perbedaan. Kamu jadi pahlawan sederhana yang peduli dengan semua orang. Peduli sama kelompokmu, juga peduli sama kelompok lain. Bahkan mungkin kamu mulai suka pakai kaos bertuliskan: “Say No to Intolerance!“
Level enam, berkolaborasi dalam perbedaan. Di level ini, toleransi bukan cuma omon-omon. Kamu benar-benar bekerja sama dengan orang-orang berbeda. Kamu membuat proyek bersama, mengisi ruang sosial dengan ide-ide keren. Sudah seperti panitia acara tujuh belasan yang jiwa nasionalismenya tinggi.
Level tujuh: mendorong adanya perbedaan. Level terakhir ini, kamu sudah menjadi mentor toleransi. Kamu mengenal orang lain lebih dalam dan mendorong mereka untuk tetap mengikuti keyakinan mereka. Kamu yakin bahwa kalau semua orang berbuat baik, dunia akan lebih baik.
Jadi, kamu ada di mana nih? Apakah kamu masih di level pasrah atau udah jadi mentor toleransi? Yuk, refleksikan