Sinode Gereja Kristen Pasundan (GKP) berkolaborasi dengan Mission 21 (M21) dan JAKATARUB menyelenggarakan Seminar dan Bedah Buku dengan tema GKP Meniti Langkah di Tengah Sejarah dan Keragaman Konteks. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin (07/10/2024) di Gedung Leimena, RS Immanuel, Jl. Kopo No.161 Bandung.
Seminar dan Bedah Buku tersebut merupakan rangkaian perayaan ulang tahun GKP ke 90 Tahun, sebagai gereja yang meniti pelayanan khususnya di wilayah Jawa bagian Barat. Adapun puncak perayaan ulang tahun GKP akan dilaksanakan pada 16 November 2024 di Universitas Kristen Maranatha.
Narasumber yang dihadirkan yaitu Dr. Tedi Kholiludin dosen Universitas Wahid Hasyim yang tiada lain merupakan penulis buku dengan judul Bertumbuh di Barat Jawa dan , Wawan Gunawan, M.Ud budayawan sekaligus Direktur Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian Nawang Wulan dan Pdt. Dr. Magyolin C Tuasuun, M.Th. Ketua Majelis Sinode GKP saat ini. Diskusi tersebut dimoderatori, Pdt. Em. Supriatno, M.Th dari Mission 21.
Dalam bukunya tersebut, Tedi mencatat bahwa GKP memiliki sejarah panjang dan kuat dalam gerak pelayanan khususnya di wilayah Jawa Barat, Jakarta dan Banten. Menurutnya GKP memiliki keunikan tersendiri dalam aras pelayanannya, yaitu sebagai rumah yang mengakomodasi keragaman budaya, agama dan sosial. Karena memang lahir di dalam konteks masyarakat Jawa Barat yang memiliki budaya lokal yang beragam.
Wawan Gunawan menambahkan bahwa GKP telah membangun sejarah dengan berkolaborasi dengan jaringan lintas iman, yang saat ini menjadi pionir dalam kaderisasi para pegiat lintas iman. Salah satu kegiatan kolaborasi antara GKP dan Jakatarub yaitu Youth Interfaith Camp (YIC) yang saat ini telah memasuki angkatan ke 13.
Ketua Majelis Sinode GKP, Dr. Magyolin menyampaikan aras pelayanan GKP dalam berbagai aspek, seperti pendidikan, kesehatan, hukum, gender dan sosial. GKP tidak hanya bertumbuh ke dalam, namun juga keluar. Banyak aspek yang menjadi perhatian pelayanan GKP dalam rangka menjaga relasi dengan masyarakat, salah satunya mendorong para pendeta dan majelis jemaat untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan di lingkungan masing-masing, sehingga kehadiran gereja terus dirasakan oleh masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 150 peserta dari berbagai lembaga, diantaranya Majelis Sinode, Pendeta, Vikaris, Penatua GKP, JAKATARUB, JAI, IJABI, Iteung Gugat, IoFC, UIN SGD, Universitas Brawijaya dan GKJ Bandung.
Editor : Risdo Simangunsong