Gereja Kristen Pasundan (GKP) berkolaborasi dengan JAKATARUB kembali menyelenggarakan Youth Interfaith Camp (YIC), pada Jumat-Minggu (25-27/10/2024) di Lapangan GKP Jatiranggon, Kota Bekasi.
Kegiatan YIC ke-13 ini bertema:“Ngeriung Di Paseban”. Paseban dapat diartikan sebuah tempat sejenis pendopo, yang digunakan untuk berkumpul dalam tradisi Betawi. Sedangkan “Ngeriung” berarti berkumpul santai dan akrab. Tema ini menekankan setiap orang dari latar belakang agama apapun berkumpul untuk berdiskusi, bertukar cerita, saling mengudar prasangka di tempat terbuka dalam suasana akrab dan santai.
Peserta kegiatan sekitar lima puluh orang yang terdiri dari beragam agama dan lembaga atau komunitas, diantaranya, Pemuda GKP Jatiranggon, Pemuda GKP Kampung Sawah, Pemuda GKP Pondok Melati, Pondok Pesantren Aksara Pinggir, AKP Kranggan, Pura Satyaloka, Kumparan Majalengka, Fopulis Sukabumi, Baha’i dan Penghayat Kepercayaan Budi Daya.
Pada hari pertama, peserta mengawali kegiatan pembukaan disambut dengan kesenian Palang Pintu oleh Pemuda GKP Jatiranggon, kemudian dilanjutkan dengan sambutan
Dalam sambutannya, Ketua Sinode GKP Pdt. Magyolin, menyampaikan bahwa GKP memiliki visi “gereja bagi sesama”, oleh karena itu dirinya menekankan bahwa kegiatan YIC ini merupakan salah satu bentuk dari visi tersebut. Sementara itu. H. Dedi, lurah Jatiranggon mengapresiasi kegiatan YIC karena telah dilaksanakan di Jatiranggon, dirinya berharap kerukunan umat beragama khususnya di Jatiranggon dapat semakin kuat.
Dalam pembukaan tersebut juga, diadakan tanda-tangan oleh pemuka agama, tokoh masyarakat sebagai komitmen dan dukungan kepada komunitas Paseban “Peseduluran Bekasi Bakal Perdamaian”, komunitas lintas iman yang baru dibentuk di wilayah ini.
Eposure rumah ibadah, dilakukan di hari kedua diantaranya ke Pura Ciangsana, Pasewakan AKP Kranggan, Kasepuhan Adat Kranggan, dan GKP Kampung Sawah. Peserta juga mendapat materi pendalaman terkait HAM dan KBB yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan. Hari kedua ditutup dengan api unggun sekaligus deklarasi komunitas Paseban.
Hari ketiga YIC, peserta diajak berefleksi terhadap spiritualitas keberagaman yang dipimpin oleh Wawan Gunawan. Pada sesi ini, peserta diharapkan untuk menemukan dorongan spiritualitasnya masing-masing, sebagai pondasi untuk memulai kampanye toleransi melalui gerakan lintas iman di komunitasnya masing-masing.
Salah satu peserta, Vikaris Abednego GKP Kampung Teko mengatakan bahwa kegiatan YIC dapat membongkar penilaian terhadap agama dan kepercayaan lain. “Kegiatan kemarin seru. Pengalaman baru terutama berkenalan dengan teman dari penghayat dan juga Baha’i,” ujarnya
Peserta YIC turut memperkenalkan diri kepada jemaat GKP Jatiranggon. Sebelum pulang, peserta juga diberikan tugas untuk menyusun rencana tindak lanjut di wilayahnya masing-masing.