JAKATARUB berkolaborasi dengan Sayap Muda Komisi Hubungan Antar Agama (Kom HAK) Keuskupan Bandung menggelar acara Ngariung Bersama, Peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan tema “Meneguhkan Momentum Persatuan Diatas Keberagaman Bangsa.” Acara tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu (29/10) di Gedung Serba Guna Cinunuk, Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Acara peringatan hari sumpah pemuda ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, dari mulai jemaat katolik Cinunuk, SALIM Bandung, SAA UIN Bandung, Ansor Kabupaten Bandung, RUBIK dan Gusdurian.
Ketua Kom HAK Keuskupan Bandung, Rm. Agustinus Sugiharto OSC, mengatakan bahwa peringatan Sumpah Pemuda ini menjadi momentum untuk kembali meneguhkan persatuan diatas keberagaman. “Saya senang acara ini didukung oleh orang muda lintas iman, keberagaman patut disyukuri,” papar Rm. Agus.
Acara ngariung dikemas dalam bentuk talkshow, menghadirkan dua narasumber yaitu, Utd Syamsudin dari Pondok Pesantren At Tamur dan Yunita Tan dari Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian Nawang Wulan (PSPP Nawang Wulan).
(Foto: Anes/Salim Bandung)
Ust Syamsudin menekankan ajaran agama tentang pentingnya perdamaian. “Sebagai seorang Muslim kita tidak boleh anti terhadap agama orang lain, begitupun sebaliknya, anda sebagai seorang Kristen tidak boleh anti terhadap keberadaan agama lain, karena melalui perbedaan kita dipersatukan,” papar Ust. Syamsudin.
Yunita Tan, yang telah menjalani peran sebagai aktivis lintas iman sejak 2005, juga menceritakan pengalamannya akan keberagaman. Saat dia mulai bergaul dengan banyak rekan yang berbeda juga saat dirinya berkeliling Indonesia, “Saya sangat apresiatif terhadap budaya Indonesia, yang mana budayanya sangat beragam dan memiliki nilainya masing-masing, hal ini harus kita jaga,” ungkapnya.
Suguhan cemilan tradisional seperti kacang rebus dan bandrek menjadi teman yang pas melengkapi diskusi hangat lintas iman ini. Bukan hanya cemilan, talkshow tersebut juga diselingi pertunjukan musik dari umat Katolik di wilayah Cinunuk. Acara sederhana namun hikmat semakin menambah persaudaraan antar peserta diskusi.
Penulis : Anes Irmawandi
Editor : Risdo Simangunsong