Ruang Perjumpaan Saat Membantu Cianjur

Share On Your Social Media

Gempa Cianjur 21 November 2022 lalu masih meninggalkan dampak material, fisik maupun psikologis. Sampai saat ini banyak warga yang tinggal di tenda pengungsian. Posko-posko bantuan kerap pun masih berdiri, baik di pinggir jalan utama maupun jalan di desa-desa.

JAKATARUB turut terlibat menggalang donasi untuk memenuhi kebutuhan para penyintas bencana gempa. Koordinator JAKATARUB, Arfi Pandu Dinata, yang juga berasal dari Cianjur, merekomendasikan penyaluran bantuan ke lokasi yang sulit dijangkau, dimana bantuan belum mencukupi.

Minggu (11/12) tim JAKATARUB Arfi, Anisa, Fikri Gusti dan Vano mendistribusikan bantuan di tiga wilayah Cianjur. Selain menyalurkan donasi yang digalang JAKATARUB, tim juga turut mendampingi pemberian bantuan dari Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) dan Organisasi Pelajar Tugu Indramayu (OPERTU).

Titik pertama adalah Desa Pakuon. Desa ini terletak di wilayah yang cukup tinggi dan jauh dari jalan utama. Selama menyusuri daerah sekitar Desa Pakuon, banyak dijumpai rumah yang hancur total, roboh sebagian, atau retak pada bagian dinding dan lantai dengan tanah amblas. Bangunan lain seperti sekolah juga rusak parah.

Warga desa masih memakai dapur bersama yang berisikan tungku dan kompor gas. Sementara di bagian pelataran atas berdiri satu tenda yang cukup besar. Sebagian besar ibu dan anak berkumpul di tengah-tengah halaman. Kedatangan tim JAKATARUB, di desa ini disambut hangat warga desa. Warga juga berterimakasih atas sumbangan yang diberikan. Mereka sangat terbantu dengan adanya bantuan logistik berupa sembako.

Titik selanjutnya adalah Kampung Sarongge Kidul di Desa Ciputri. Di sini JAKATARUB dan ICRP mendistribusikan bantuan dari berbagai elemen lintas iman. Selain memberikan sembako kepada warga, ICRP juga menyumbangkan ratusan mushaf Al-Qur’an.

Sejumlah paket keperluan sehari-hari seperti kebutuhan dapur, kebersihan dan makanan anak juga disalurkan kepada penyintas gempa di Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang. Bantuan ini diamanatkan dari OPERTU. Wilayah kampung Panyeweuyan memang terlihat tidak terlalu terdampak gempa jika dilihat dari jalan utama. Namun di pedalaman kampung ternyata sangat banyak warga yang rumahnya rusak parah. Hingga dua minggu pasca gempa, masih banyak warga yang menumpang di rumah yang tidak terlalu parah kerusakannya.

Dalam mendistribusikan bantuan, relawan lokal Cianjur membantu tim secara sukarela untuk mengantar dan mengawal tim ke setiap titik lokasi. Mereka ingin semua yang terdampak sama-sama mendapatkan bantuan tanpa terkecuali.

JAKATARUB berharap kegiatan ini bukan sekedar penyaluran bantuan, tetapi juga sebagai upaya untuk menguatkan para penyintas bencana di saat-saat sulit pasca gempa. Serta menjadi momentum adanya pertemuan lintas iman sehingga saling mengenal dan berbincang mengikis prasangka.

“Yang tak kalah pentingnya adalah memberikan bantuan dan perhatian pada penyintas bencana pasca
gempa, bukan hanya setelah satu, dua atau tiga hari gempa berlalu, tetapi berkelanjutan. Betapa
rentannya kondisi mereka (penyintas gempa), baik secara psikis maupun fisik. Belum lagi dampak
susulan baik secara ekonomi, sosial dan kondisi kesehatan yang mesti diperhatikan” ujar Arfi yang
mengkoordinasi penyaluran bantuan ini.

Penulis: Anisa Risdayanti


Share On Your Social Media
adminjakatarub
adminjakatarub
Articles: 160

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *