Kenalkan ini PUKIS. PUKIS yang satu ini bukan kue, tapi akronim dari Place for Understanding and Keeping Up the Solidarity. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari program RUPA (Ruang Perjumpaan Antariman) yang lahir dari hasil kolaborasi AMAN Indonesia dengan JAKATARUB.
PUKIS dilaksanakan pada Rabu (24/05/2023). Dihadiri oleh kaum muda perwakilan dari: Orang Muda Katolik Bandung, Koalisi Perempuan Indonesia Bandung, Masyarakat Baha’i Bandung, TPB, Nawangsih, JAI, SALIM Kab. Bandung, Taruna Budi Daya, IJABI, AMSA, Satrasia, Kabayan, UPI, dan Karang Taruna Cikole.
Kali ini, isu keberagaman dimaknai lewat pendekatan seni rupa. Para peserta dibagi ke dalam empat kelompok kecil untuk mendiskusikan persoalan dan harapan terkait keberagaman. Hasil perbincangan tersebut direfleksikan dan dialirkan lewat kuas dan cat. Selain melukis secara perorangan, peserta juga membuat lukisan kelompok.
Pada kanvas-kanvas besar, Bandung dipotret melalui empat kacamata berbeda. Ada yang melihat Bandung dari segi keragaman warna atau ekspresinya, bunga yang erat kaitannya dengan julukan Bandung Kota Kembang, keragaman wilayah kota dan desa, sampai realita kesenjangan sosial dan wilayah kumuh.
Pertemuan yang dilaksanakan di Pasewakan Saka Bingangu, Lembang ini sekaligus menjadi kesempatan belajar tentang agama tradisional Sunda. Melalui perjumpaan langsung dengan anggota Organisasi Budi Daya, peserta mengenal makna elemen-elemen dalam sesajen, yang sering digunakan pada kegiatan peribadatan Penghayat Kepercayaan.
Ini tentu berbeda dengan gambaran dan prasangka yang sering beredar. Misalnya dalam film atau media lain, sesajen sering dikaitkan dengan hal-hal negatif atau kejahatan. Padahal, setiap unsur memiliki arti yang dalam dan positif, misalnya kain putih yang melambangkan kesucian dan nasi tumpeng mencerminkan semangat gotong royong.
Bagi peserta, PUKIS memberi pengalaman baru untuk mempelajari dan mengalami keberagaman.
“Menurut aku, kegitan PUKIS kemarin sangat menginspirasi. Orang muda dari latar belakang berbeda, bersatu dan bekerja sama untuk menciptakan keindahan di sebuah kanvas. Dalam kehidupan kita juga harus bersatu dan bekerja sama untuk menjadikan perbedaan menjadi suatu keindahan di Indonesia. Menurut aku kegiatan ini sangat filosofis,” tutur Ida, salah satu peserta dari Taruna Budi Daya.
Penulis : Clara
Editor : Risdo Simangunsong