Acara penutupan Festival Bandung Lautan Damai 2023 digelar dengan kegiatan Panggung Ekspresi pada Minggu (10/12/23) di Kanaya Food Court Kota Bandung. Acara Panggung Ekspresi tersebut difasilitasi bersama Rutgers Indonesia dan Jaringan Advokasi Jawa Barat (JAJ) Youth dalam rangkaian peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP) dan Hari HAM Internasional.
Kegiatan Panggung Ekspresi diisi oleh talent-talent dari berbagai komunitas. Mulai dari penampilan Rajah oleh Organisasi Taruna Budi Daya Penghayat Kepercayaan dengan alunan masuk tradisi Sundanya. Dilanjutkan oleh Dongeng oleh Ratimaya, seorang perempuan asal Bandung yang mengkampanyekan anti kekerasan terhadap perempuan dan berbasis gender. Penampilan seni Pantomim dari Wanggi Hoed juga tidak kalah menarik karena banyak isu sosial, keadilan dan lingkungan hidup yang diangkatnya.
Panggung Ekspresi juga diisi oleh Talkshow interaktif yang dimeriahkan oleh Pendeta Ira Imelda Direktur Women Crisis Center (WCC) Pasundan Durebang dan Risdo Simangunsong Presidium Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (JAKATARUB), juga oleh Lydia Arderiana Konselor dan Pendamping yang tergabung bersama JAJ Youth.
Talkshow ini membahas tentang kasus perempuan penganut agama marginal dengan segala kerentanannya yaitu ancaman kekerasan berbasis gender dan seksual. Selain itu turut juga dibahas mengenai Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).
Tak kalah seru, pasca talk show selesai, acara dilanjut dengan penampilan puisi oleh Noviyanti Putri aktivis perempuan dari Iteung Menggugat, salah satu komunitas yang konsen dalam kampanye kesetaraan gender melalui media sosial.
Penampilan Reog Sunda menjadi salah satu acara yang menarik perhatian. Reog Sunda yang dibawakan oleh komunitas Bale Istri yang merupakan wadah partisipasi pemberdayaan perempuan termasuk penyintas dari Kabupaten Bandung. Dalam penampilan Reog yang dibawakan turut menggambarkan tentang situasi kekerasan terhadap perempuan saat ini, seperti perkawinan anak dan kekerasan dalam rumah tangga melalui pendekatan humor Reog Sunda.
Penampilan dance dari mahasiswa STIKOM Bandung dan duet vocal dari Shawtyna dan Ardian turut membuat peserta bernyanyi bersama. Hingga penutup acara Panggung Ekspresi dengan menonton film dokumenter berjudul “Bersaudara Dalam Perbedaan”, karya media Jakatarub dan Bandung Bergerak serta doa bersama lintas iman.
Kegiatan Panggung Ekspresi tersebut dihadiri sekitar 100 peserta dari beragam komunitas dan latar belakang. Acara ini menjadi selebrasi dan komitmen bersama untuk terus mengkampanyekan isu-isu kemanusiaan di Bandung Raya.