JAKATARUB bersama PSPP Nawang Wulan dan Sinode Gereja Kristen Pasundan (GKP) menerima kunjungan delegasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia pada Kamis (25/04/2024) yang bertempat di Ruang Rapat Kantor Sinode GKP, Jl. Dewi Sartika 119 Bandung.
Delegasi Kemenlu diwakili oleh Koordinator Fungsi Politik Keamanan Dirjen Diplomasi Publik, Meylia Wulandari, beserta beberapa stafnya, sementara delegasi dari Kemenag diwakili oleh Kepala Sub-Bidang Pengembangan Dialog dan Wawasan Multikultural, Paulus Galle, didampingi oleh jajaran Kemenag Kanwil Jawa Barat.
Delegasi ini disambut Wawan Gunawan selaku Direktur PSPP Nawang Wulan, OD Sariningsih perwakilan Majelis Sinode GKP dan para pengurus JAKATARUB. Pertemuan ini secara khusus membahas rencana kunjungan delegasi Dialog Lintas Agama Indonesia-Austria yang direncanakan akan berlangsung pada bulan Juli nanti.
Kemenlu dan Kemenag mengajak JAKATARUB, PSPP Nawang Wulan serta Sinode GKP sebagai mitra-mitra komunitas yang terlibat dalam dialog tahunan tersebut. Mey, yang memimpin delegasi Kemenlu, menyatakan bahwa JAKATARUB sebagai komunitas penggerak perdamaian memiliki rekam jejak luar biasa terkait dialog antar umat beragama. Secara khusus dapat menjadi inspirasi bagaimana isu lintas iman dihidupi dalam keseharian.
“Kita bisa sama-sama menunjukkan bagaimana bhinneka tunggal ika, unity in diverstiy itu telah kita hidupi dan terus kita maknai dalam keseharian. JAKATARUB saya kira adalah salah satu contoh yang baik untuk hal itu.” Ujar Mey.
Hal yang senada juga dikatakan oleh Paulus dari Kemenag. “JAKATARUB telah menjadi simbol moderasi beragama. Oleh karena itu, kolaborasi program yang lebih strategis sangat dinantikan. Secara khusus untuk dialog lintas iman dengan Austria ini,” ungkap Paulus.
Wawan Gunawan yang juga Pembina JAKATARUB menyatakan bahwa komunitas ini sangat senang menerima kunjungan dari Kemlu dan Kemenag. Wawan mengungkapkan kesediaannya, bersama PSPP Nawang Wulan dan Sinode GKP untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak manapun untuk mewujudkan toleransi yang aktual di Bandung, Jawa Barat maupun Indonesia serta menjadi inspirasi bagi dunia.
