Ritual Keagamaan Dibahas Saat DUGEM

Share On Your Social Media

Apa bedanya sholat teman-teman Ahmadiyah dengan muslim lainnya? Orang Baha’i berdoanya gimana? Apa saja yang dilakukan teman-teman Katolik selama misa? Apakah orang Orthodox juga melaksanakan hal serupa? Meditasi dalam ajaran Buddha ada apa saja? Bagaimana teman-teman Penghayat mendoakan arwah orang yang meninggal dunia? Apa makna mepandes, potong gigi yang dilakukan umat Hindu? Bagaimana tata cara peribadatan yang dilakukan teman-teman Konghuchu di Klenteng?

Meskipun pertanyaan dalam satu paragraf ini terlihat banyak, jumlahnya mungkin tidak seberapa kalau dibandingkan dengan yang ada di pikiran dan prasangka kita saat melihat atau mendengar ritual agama lain.

Mungkin sebagian dari kita pernah merasa penasaran tentang cara teman kita beribadah. Bagi yang sungkan menanyakan, atau tidak punya kenalan dengan ragam keyakinan, informasi-informasi tersebut bisa saja dicari di perpustakaan atau internet. Namun, pernahkah kamu membayangkan suatu kesempatan dimana kita bisa bertemu langsung dengan ragam penganut agama dan melontarkan pertanyaan serupa?

Itulah yang pada hari Minggu (18/06/2023) dilakukan oleh JAKATARUB. Dalam acara Diskusi Gembira (DUGEM). Peserta bertemu langsung dengan penganut Kristen Orthodox, Katolik, Islam, Hindu, Konghuchu, Penghayat Kepercayaan, Buddha, dan Baha’i. Sambil menghabiskan akhir pekan di 20 Coffee, di bilangan wilayah Cigadung, Bandung, seluruh partisipan berbincang tentang ritual keagamaan.

Pada kegiatan tersebut, kita bisa melihat kalau bahasan yang mungkin terdengar berat atau sensitif tersebut sebenarnya bisa dibincangkan dengan cara yang kasual. Di ruang perjumpaan itu, seluruh partisipan saling berbagi wawasan, dan membiasakan diri bergaul dengan teman yang memiliki perbedaan latar belakang. Lebih dari sekadar membandingkan, peserta juga berkesempatan untuk meluruskan prasangka yang mungkin ada atau mengenal makna dari tiap ritual.

Format cafe religi dengan membicarakan ritual seperti ini mungkin tidak akan menjawab seluruh pertanyaan. Juga tidak cukup untuk memberi gambaran komprehensif tentang ritual suatu agama. Apalagi di beberapa agama mungkin sangat banyak praktik atau artefak simbolik dalam ritualnya, yang butuh dilihat langsung dan dijelaskan lebih mendalam. Namun, pembicaraan ini menggali secara lepas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin sangat keseharian dari apa yang dilihat atau didengar sekilas terkait ritual orang lain.

Tertarik untuk mengikuti DUGEM selanjutnya? Pantau terus akun Instagram JAKATARUB, ya!

Penulis : Clara

Editor : Risdo Simangunsong


Share On Your Social Media
adminjakatarub
adminjakatarub
Articles: 165

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *