Sabtu (17/06/2023) alumni pelatihan Wakening Interfaith Initiative (WIFI) 2.1 menggelar acara Ngajak Piknik Ragam Kawan (NGAPRAK). Kegiatan ini merupakan inisiatif follow-up dari pelatihan yang mereka ikuti sebelumnya, yang didukung sepenuhnya oleh JAKATARUB dan SfCG Indonesia.
NGAPRAK mengusung tema: “Teu Beda Teu Rame, Hayang Rame Kudu Beda”. Tema Bahasa Sunda itu menekankan aspek keberagaman (beda) sebagai prasayarat untuk kegiatan yang seru (rame). NGAPRAK membawa 43 orang anak muda yang tidak saling kenal sebelumnya (kawan stranger), untuk ngaprak (berkeliling, berpetualang) di beberapa lokasi sekitaran Bandung
Perjumpaan ini dihadiri peserta ragam kawan stranger dari berbagai latar belakang. Mulai komunitas kpopers, wibu, aktivis CSO, rekan introvert, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, kawan yang mempunyai hobi naik gunung, Komunitas Kementrian Keuangan, Orang Muda Katolik, Ikatan Remaja Masjid, pejuang rupiah, Taruna Budi Daya, .
Peserta memulai perjalanan dari Masjid Mubarak, Jl. Pahlawan dimana registrasi dan perkenalan dilakukan. Mereka lalu menuju Taman Hutan Raya Dago, untuk melukis bersama di atas totebag canvas dengan para kawan barunya. Setelahnya, mereka berkunjung ke Vipassana Graha Lembang untuk melakukan meditasi dan membuat kerajinan manik-manik yang nantinya akan saling ditukarkan dengan pasangan perjalanannya.
Peserta kemudian diajak untuk berbelanja di Minima Setiabudi membeli barang yang nantinya akan saling ditukarkan. Perjalanan NGAPRAK ditutup di Kanaya Cafe dengan sesi diskusi santai sekaligus refleksi mengenai kegiatan yang telah dilalui.
Kegiatan inisitatif yang diusung memang sengaja mengambil konsep berpetualang sekaligus mempertemukan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk saling berdialog dan berkawan. Peserta diajak untuk menemukan perbedaan dan persamaan yang menjadi dasar dialog lintas batas. Mereka juga diajak untuk lebih dapat menghargai dan mengapresiasi setiap perjumpaan dengan saling bertukar kenang-kenangan. Para kawan belajar untuk menjadi dirinya sendiri dan mengurangi prasangka-prasangka kepada orang lain yang memiliki perbedaan.
Pardi Agustin, salah satu peserta, mengungkapkan kesan positif pasca mengikuti kegiatan. “Sangat menantang,” aku Pardi, “kita dipertemukan dengan puluhan orang yang sangat beragam dan ngga ada yang kenal satu sama lain. Tapi kita harus bisa bekerja sama untuk tujuan bersama. Jadi seru sekali, tidak terlupakan.”
NGAPRAK menjadi ruang perjumpaan bagi orang muda yang memiliki latar belakang beragam untuk dapat berjumpa dan berdialog. Ruang perjumpaan ini diharapkan membuka gerbang pemahaman yang nantinya mendorong untuk dapat berkolaborasi untuk memperkokoh dan memperteguh toleransi.
Penulis : Ucu Cintarsih
Editor : Risdo Simangunsong