Ngabuburit dan Sharing Bersama Ibu Esther

Share On Your Social Media

Pengurus JAKATARUB bersama PSPP Nawang Wulan menggelar ngabuburit sekaligus sharing bersama dengan Ibu Esther, mitra lama dari Swiss yang sedang berkunjung ke Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada, Rabu 13 Maret 2024 di Guest House UNPAR, Bandung.

Esther merupakan pegiat perdamaian dari Swiss yang pernah tinggal lama di Indonesia, serta membantu menerjemahkan sharing JAKATARUB untuk rekan-rekan Mission 21 di Eropa. Dalam kesempatan ini, Esther menyempatkan diri untuk bertemu dan sharing pengalaman, khususnya dengan para pegiat muda yang konsen dalam isu keberagaman.

Diskusi santai tersebut dihadiri oleh pengurus baru dan alumni kepengurusan JAKATARUB periode tahun 2020 – 2023. Risdo sebagai host dalam diskusi tersebut menyampaikan bahwa momen pertemuan ini merupakan ajang untuk saling sharing mengenai situasi dan kondisi di Indonesia dan di Swiss. Secara khusus dalam isu keberagamaan.

Esther menyampaikan tujuannya ingin belajar pengalaman mengenai bagaimana mengelola keberagaman, khususnya di kalangan muda. Ia menceritakan situasi saat ini di Swiss dan kebanyakan Eropa Barat sedang tidak baik-baik saja, khususnya terkait permasalahan imigran yang berpotensi dapat menyebabkan konflik antar komunitas terkait etnis dan agama.

Forum dialog antar lintas etnis dan agama di Swiss, menurut Esther, masih sangat sedikit dibuka. Anak-anak muda di Swiss ketika beranjak remaja memiliki kesibukannya masing-masing, sehingga minim ruang perjumpaan. Pengenalan antar agama dan etnis hanya sebatas permukaan saja, tidak mengenal secara dalam. Menurutnya hal ini dapat menyebabkan konflik sosial di masa mendatang.

Koordinator JAKATARUB, Indra Anggara, menjelaskan pendekatan pertemanan yang ditempuh JAKATARUB lewat berbagai kegiatan seperti program Youth Interfaith Camp (YIC) yang menjadi ruang perjumpaan dan pengenalan antar agama, lalu ada Bandung Lautan Damai (BALAD) yang fokus pada kampanye Hari Toleransi Internasional, 16 Hari Tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP) dan Hari HAM Internasional. Selain pendekatan kegiatan, diskusi informal juga menjadi pendekatan bagi orang muda untuk saling mengenal satu sama lain dan isu-isu lainnya.

Kegiatan ngabuburit dan sharing ini dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan ditutup dengan doa lintas iman perwakilan dari Kristen, Penghayat, Hindu, Baha’i dan Islam.


Share On Your Social Media
Yohanes Irmawandi
Yohanes Irmawandi
Articles: 11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *