Sinergi Teolog Perempuan di Strategic Planning PERUATI

Share On Your Social Media

JAKATARUB turut membagikan pengalaman reflektifnya melakukan sinergi antara dialog lintas iman dan isu kesetaraan gender. Sharing ini disampaikan pada pertemuan Strategic Planning Persekutuan Perempuan Berpendidikan Teologi di Indonesia (PERUATI), yang berlangsung pada 12 – 13 Januari 2022 di Kantor Sinode Gereja Kristen Pasundan, Bandung.

Strategic Planning PERUATI tersebut dihadiri oleh Badan Pengurus Nasional (BPN) PERUATI dan 8 elemen Badan Pengurus Daerah (BPD) dari 38 BPD yang tersebar dari Papua hingga Sumatera. Para pengurus BPN PERUATI periode sebelumnya juga hadir dalam pertemuan ini. 

Kegiatan Strategic Planning bertujuan untuk merancang program dengan pelekatan nilai-nilai feminisme, sebagai tindak lanjut kegiatan Project Circle Management yang mempersiapkan rancangan program di tiap BPD PERUATI.  

Perihal undangan atas JAKATARUB sebagai salah satu peserta mitra, Pdt. Darwina Purba, ketua BPN PERUATI menuturkan bahwa lembaganya perlu masukan dari pihak luar untuk mengetahui kebutuhan pergaulan dan berkarya di tengah gereja dan masyarakat.

Pendeta yang melayani di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) ini menyebut tujuan PERUATI adalah mendorong pembebasan dan transformasi dengan perspektif feminis kritis bagi gerakan kemanusiaan, gerakan masyarakat, dan gereja. 

Tujuan ini juga berada dalam konteks ruang yang luas bahwa isu gender berjumpa dengan masalah kemiskinan, ekologi, perdagangan orang, dan lain sebagainya,” sebut Pdt. Darwita

Kegiatan Strategic Planning PERUATI ini semakin menunjukkan bahwa gerakan perempuan yang berakar dari tradisi dan disiplin teologi di Indonesia kian menggeliat. Di kalangan Islam kita telah melihat bagaimana gerakan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) semakin mengglobal. Demikian pula inisiasi kehadiran lembaga PUANHATYATI bagi perempuan Penghayat Kepercayaan. Semua upaya ini merupakan aset berharga bagi gerakan keberagaman untuk meguatkan narasi dan kultur yang inklusif, setara, dan humanis.

JAKATARUB selama ini menyambut antusias fenomena tersebut. Inisiasi terbentuknya Jaringan Advokasi Jawa Barat (JAJ), misalnya, adalah upaya sinergis dalam kolaborasi isu lintas iman dan kesetaraan gender.  Para aktivis perempuan, yang terlibat di jaringan lintas iman juga didorong menjadi kader ulama perempuan muda di lembaga keislaman. Demikian pula dalam sejumlah advokasi kebebasan beragama bersama FKUB dan Kesbangpol, JAKATARUB selalu mendorong keterlibatan kelompok perempuan, secara khusus perempuan penghayat.

JAKATARUB berharap PERUATI juga bisa turut berkolaborasi dan saling memperkaya percakapan teologi feminis ini. Demikian pula, semakin menegaskan pada publik bahwa gerakan perempuan sangat relevan untuk dilibatkan pada berbagai isu kemanusiaan.


Share On Your Social Media
adminjakatarub
adminjakatarub
Articles: 165

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *